Siswa-siswa Indonesia Berhasil Meraih Dua Medali Perak dan Dua Medali Perunggu di Kompetisi IChO ke-57 di Uni Emirat Arab
![]() |
Penyambutan Delegasi Indonesia dalam ajang IChO oleh Pusat Prestasi Nasional |
Tangerang, 16 Juli 2025 — Siswa-siswa Indonesia meraih pencapaian luar biasa dalam Olimpiade Kimia Internasional atau International Chemistry Olympiad (IChO) yang ke-57. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) berhasil mengirimkan empat siswa terbaik di bidang kimia yang sukses membawa pulang dua medali Perak dan dua medali Perunggu.
Medali Perak berhasil diraih oleh Muhammad Clerisyad Atthahirzi dari SMA Al Wafi IBS Bogor serta Sultan El Shirazy dari SMA Negeri 17 Palembang. Sementara itu, medali Perunggu diraih oleh Darren Mikael Chauhari dari SMAS 1 Kristen BPK Penabur Jakarta dan Bramantyo Abimanyu dari SMA Labschool Kebayoran Jakarta.
![]() |
Empat siswa peraih medali pada IChO 2025 |
“Tim IChO ini adalah yang pertama kali menghadiri ajang internasional pada tahun ini. Selamat kepada kalian yang berhasil meraih dua medali Perak dan dua medali Perunggu di IChO,” kata Kepala Puspresnas, Kemendikdasmen, Maria Veronica Irene Herdjiono, saat dihubungi pada Selasa (15/7).
Irene menambahkan bahwa para siswa telah melalui persiapan yang matang melalui tiga tahap pelatihan yang difasilitasi oleh Puspresnas. “Tentu saja, para siswa telah menjalani persiapan melalui tiga kali pelatihan. Mereka melewati proses yang sangat panjang. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pembina yang telah membimbing mereka,” tambah Irene. Selanjutnya, Abdullah Faiz, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puspresnas, mewakili Kepala Puspresnas, menyambut Tim Indonesia di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, dan memberikan apresiasi tertinggi atas keberhasilan siswa-siswa di IChO 2025.
“Capaian ini sangat membanggakan. Terima kasih kepada kalian yang telah berjuang mengangkat nama Indonesia,” ujar Faiz.
Sepanjang kompetisi berlangsung, keempat siswa tersebut didampingi oleh Tim Pembina IChO dari Institut Teknologi Bandung (ITB), yaitu Deana Wahyuningrum, Fainan Failamani, dan Rindia Maharani Putri. Deana, yang menjabat sebagai Koordinator Pembina IChO, menyatakan bahwa kompetisi IChO 2025 berlangsung dengan sangat ketat. “Persaingan tahun ini memang sengit. Syukurlah anak-anak mampu bersaing dengan tim-tim dari seluruh dunia. Saya yakin anak-anak Indonesia bisa lebih baik lagi di masa depan,” jelas Deana.
Peraih medali Perak IChO, Muhammad Clerisyad Atthahirzi dari SMA Al Wafi IBS Bogor, menyatakan rasa harunya saat menerima medali perak di IChO 2025. “Soal-soalnya sangat menantang. Saya sangat senang akhirnya bisa meraih medali Perak. Selain itu, saya bersyukur mendapatkan banyak pengalaman dari proses pembinaan hingga kompetisi internasional,” ungkap Clerisyad dengan wajah bangga. Sultan El Shirazy, peraih medali Perak lainnya dari SMA Negeri 17 Palembang, juga merasakan syukur atas kesempatan untuk kembali memuliakan nama Indonesia di IChO. Di tahun 2024, Sultan juga meraih medali Perunggu di ajang tersebut.
“Pastinya sangat lega karena tahun ini saya sangat berharap untuk mendapatkan medali yang lebih baik. Walaupun saya mengejar medali emas, tetapi alhamdulillah saya meraih medali Perak. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin dan merasa bahagia bisa mengharumkan nama Indonesia sekali lagi,” tutup Sultan.
Sebagai catatan, Olimpiade Kimia Internasional (IChO) adalah kompetisi kimia berskala global untuk siswa di jenjang sekolah menengah. Negara-negara di seluruh dunia mengirimkan kelompok yang terdiri dari empat siswa untuk menilai pengetahuan dan kemampuan mereka dalam bidang kimia. IChO tahun ini diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab dari tanggal 5 hingga 14 Juli 2025 dan melibatkan 354 siswa dari 90 negara.
Penulis dan Dokumentasi: Febri dan Yosse
Editor: Febri